Senin, 12 November 2012

manusia sebagai makhluk sosial



A.   Latar Belakang

Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri. Namun sejak awal kehidupannya dia sudah membutuhkan bantuan orang lain dalam  proses kelahirannya. Manusia memiliki naluri untuk selalu hidup dengan orang lain. Manusia apabila dibandingkan dengan makhluk-makhluk hidup lainnya, seperti hewan, maka dia tidak akan dapat hidup sendiri karena manusia tidak dikaruniai Tuhan dengan alat-alat fisik yang cukup untuk dapat hidup sendiri, misalnya kuku dan gigi yang kuat untuk mencari makan sendiri pada Harimau,. Manusia tanpa manusia pasti akan mati.  Hal inilah yang mendasari bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Seperti yang telah kita ketahui, manusia pertama yang ada di bumi yaitu Adam telah ditakdirkan untuk hidup bersama dengan manusia lain yaitu istrinya yang bernama Hawa.
Dari segi inilah dapat dikatakan manusia tidak dapat hidup sendiri. Setiap individu pasti membutuhkan individu yang lain dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sebagai upaya adaptasi dan pemanfaatan lingkungan. Macam-macam kebutuhan hidup antara lain: kebutuhan biologis, kebutuhan sosial manusia, dan kebutuhan psikologis. Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya maka terciptalah kelompok-kelompok sosial (social group) di dalam kehidupan manusia ini, karena manusia tak mungkin hidup sendiri. Kelompok sosial akan mengalami perkembangan dan perubahan. 
       B.   Rumusan Masalah
1  .    Apa yang dimaksud dengan makhluk sosial?
2  .    Tujuan manusia bersosialisasi dengan  manusia lain?
3  .    Apa saja asek yang terdapat pada makhluk sosial?
4  .    Apa saja faktor yang mempengaruhi manusia bersosialisasi?


C.   Tujuan

1.    Menjelaskan arti makhluk sosial
2.    Menjelaskan tentang tujuan manusia bersosialisasi dengan    manusia lain
3.    Menjelaskan aspek-aspek yang terdapat pada makhluk sosial
4.    Menjelaskan faktor yang berpengaruh dalam sosialisasi manusia


A.   Pengertian Makhluk Sosial
Manusia sejak awal kelahirannya adalah sebagai makhluk sosial (ditengah keluarganya). Makhluk yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan. Sebagai individu, manusia dituntut untuk dapat mengenal serta memahami tanggung jawabnya bagi dirinya sendiri, masyarakat dan kepada Sang Pencipta.
Meskipun banyak spesies berprinsip sosial, manusia sebagai makhluk sosial akan membentuk kelompok berdasarkan ikatan / pertalian genetik, perlindungan-diri, atau membagi pengumpulan makanan dan penyalurannya, manusia dibedakan dengan rupa-rupa dan kemajemukan dari adat kebiasaan yang mereka bentuk entah untuk kelangsungan hidup individu atau kelompok dan untuk pengabadian dan perkembanganteknologi, pengetahuan, serta kepercayaan. Identitas kelompok, penerimaan dan dukungan dapat mendesak pengaruh kuat pada tingkah laku individu, tetapi manusia juga unik dalam kemampuannya untuk membentuk dan beradaptasi ke kelompok baru.
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.



B.   Tujuan Manusia Bersosialisasi dengan Manusia lain
Tujuan sosialisasi secara esensial (secara pokok) adalah untuk dapat mengantarkan manusia pada kebutuhan dan tuntutan untuk dapat terus bertahan hidup di bidang fisik maupun sosial budaya (Stephan & Stephan, 1990).
Dalam konteks fisik, proses sosialisasi harus dapat membekali manusia dengan kemampuan-kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan biologis dasar yang diperlukan untuk terus hidup dalam lingkungan fisik mereka.
Dalam konteks sosial budaya, proses sosialisasi harus dapat membantu manusia dengan pemahaman tentang sistem norma dan peran yang dikembangkan dalam masyarakat.
Adapun tujuan pokok dari pada sosialisasi (buku sari sosiologi) adalah :
1.    Memberi ketrampilan yang dibutuhkan seseorang dalam kehidupan ditengah-tengah masyarakat.
2.    Mengembangkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif.
3.    Membantu seseorang mengendalikan fungsi-fungsi organik melalui latihan-latihan mawas diri yang     tepat.
4.    Menanamkan kepada seseorang nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat.


C. Aspek yang terdapat pada makhluk sosial

Manusia meskipun tidak memiliki kesempurnaan dalam segala tindakannya, namun sebagai makhluk ekonomi, dalam bertindak ekonomi setidaknya memiliki tiga aspek berikut.

1.    Rasionalitas (akal sehat)

            Rasionalitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk berpikir baik dan berlatih mengambil keputusan yang tepat. Manusia memiliki beberapa kendala, tetapi dengan akal sehat yang dijalankan, akan dapat mengatasi kendala tersebut. Pemenuhan kebutuhan dengan menggunakan akal sehat dapat membandingkan jumlah biaya yang akan dikeluarkan dengan jumlah barang dan jasa yang akan diperoleh. Selain itu, dengan akal sehat dapat membedakan kebutuhan apa yang harus didahulukan dan apa yang dapat ditunda.

2.    Kepentingan pribadi
           
Manusia sebagai homo economicus memiliki kepentingan pribadi yang melekat kental pada dirinya masing-masing. Kepentingan pribadi sebenarnya tidak menguasai secara penuh diri manusia, tetapi masih ada kepentingan lain yang bersifat sosial atau ingin membantu orang lain.
Manusia bersaing karena keterbatasan sumber daya ekonomi. Jika sumber daya ekonomi banyak dan melimpah maka tidak terjadi persaingan dan tidak ada yang mendahulukan kepentingan pribadi.


3.    Moral

Manusia dalam memenuhi kebutuhannya, harus mempertimbangkan aspek-aspek moral. Aspek moral dan akhlak sangat diperlukan saat manusia menjalankan fungsinya sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi. Penggunaan moral dan akhlak akan dapat menghindarkan terjadinya pemenuhan kebutuhan dengan menghalalkan segala cara, merugikan orang lain, atau dengan jalan yang tidak baik. Bersikap jujur dalam kehidupan adalah kunci utamanya.


        D. Faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi    
Sosialisasi bekaitan erat dengan kepribadian. Hal ini karena kepribadian terbentuk sebagai hasil sosialisasi individu terhadap apa yang ada disekelilingnya seperti nilai, norma, kebiasaan, adat-istiadat kebudayaan.
Ada lima faktor yang menjadi dasar perkembangan kepribadian (sosialisasi) yaitu :
1.    Sifat dasar, yaitu suatu sifat dari keseluruan potensi yang diwariskan dari ayah dan ibunya.
2.    Lingkungan prenatal, yaitu lingkungan dimana dia sebelum lahir (ketika dia masih didalam rahim sang ibu. Pada saat ini dia dapat pengaruh dari ibunya seperti jenis penyakit, gangguan enduktrin yang bisa mengakibatkan gangguan mental, srtuktur tubuh seperti cacat, kidal, dan sebagainya.
3.    Perbedaan perorangan (individu), yaitu bayi yang tumbuh dan berkembang sebagai individu yang unik dan berbeda dengan individu-individu yang lain.
4.    Lingkungan, yaitu kondisi disekitar individu yang mempengaruhi rasa sosialisasinya yang meliputi : lingkungan alam, lingkungan kebudayaan, lingkungan manusia lain dan masyarakat disekitarnya.
5.    Motivasi, yaitu kekuatan dari dalam individu yang menggerakkannya untuk berbuat sesuatu.

 
PENUTUP

Kesimpulan
       Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.
Tujuan sosialisasi secara esensial (secara pokok) adalah untuk dapat mengantarkan manusia pada kebutuhan dan tuntutan untuk dapat terus bertahan hidup di bidang fisik maupun sosial budaya
Struktur sosial biasanya meliputi dasar-dasar keluarga, perkawinan, sistem kekerabatan, status dan peranan sosial, stratifikasi sosial, himpunan yang berdasarkan kelompok usia dan keturunan, organisasi sosial. Struktur sosial mencakup berbagai macam kelompok sosial, termasuk di dalamnya pranata sosial atau sosial institution.
Ada lima faktor yang menjadi dasar perkembangan kepribadian (sosialisasi) yaitu Sifat dasar, Lingkungan prenatal, Perbedaan perorangan (individu), Lingkungan, Motivasi.




                                                   Daftar Pustaka

Adimihardja, Kusnaka. 1983.Kerangka studi  antropologi sosial dalam pembangunan. Bandung:Tarsito
Hanurawan, Fattah Dr. , 2007. Pengantar Psikologi Sosial. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.