Kamis, 13 Juni 2013

Cita-cita Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Sempat terbayang pertanyaan seputar masa depan seperti halnya “Masa depan seperti apa yang kita inginkan? Lima tahun lagi kita ingin jadi apa? Apa cita-cita kamu?” Pertanyaan sederhana, tetapi sering kali kita sulit menjawabnya. Mungkin karena kita sebagai kaum muda lebih memikirkan untuk bersenang-senang dahulu daripada memikirkan akan jadi apa kita untuk ke depannya. Kita tahu bahwa semua yang ada saat ini dan akan dating, dimulai dari mimpi. Mimpi yang sederhana akan menjadi sebuah cita-cita. Cita-cita merupakan sebuah patokan kita untuk bermasa depan. Seperti kutipan dari Walt Disney, “All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them.”
Ada 2 jenis cita-cita, yaitu cita-cita jangka pendek dan cita-cita jangka panjang. Jangka pendek bisa dalam rentang 1-5 tahun. Artinya, dalam 1-5 tahun ini kita ingin menjadi seperti apa. Sementara jangka panjang bisa berupa rencana kita dalam 10 tahun ke depan. Cita-cita jangka pendek dan jangka panjang saya sederhana, namun sangat bermakna. Cita-cita jangka pendek yang ingin saya wujudkan dalam kurun waktu 3-4 tahun ini adalah, saya ingin lulus kuliah di Universitas Gunadarma tepat waktu dan dengan nilai terbaik. Sedangkan cita-cita jangka panjang saya sama seperti kebanyakan orang, yaitu ingin menjadi orang sukses.
Untuk menjadi apa yang kita inginkan untuk ke depannya, tentu membutuhkan keringat, tekad yang kuat, serta kerja keras, sehingga mimpi tak hanya menjadi mimpi, tetapi mimpi dapat menjadi kenyataan. Hidup berawal dari mimpi, dan masa depan kita dimulai dari impian kita masa kini. Jadi, tentukan mimpimu sekarang, berusaha keras untuk mewujudkannya walaupun akan ada banyak halangan yang akan kita hadapi, tetap semangat dan terus hidupkan mimpimu di dalam dirimu.
Tanggung Jawab Sebagai Mahasiswa

Tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Tanggung jawab erat hubungannya dengan kewajiban. Dan kewajiban memiliki hubungan timbal balik terhadap hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya. Apabila kita telah melaksanakan tanggung jawab kita untuk melakukan apa yang diwajibkan kepada kita,  maka kita akan menerima sesuatu yang di namakan hak. Dengan kata lain, tanggung jawab adalah kesadaran kita sebagai manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Kita sebagai manusia memiliki 5 macam bentuk tanggung jawab, yaitu:
1.     Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Contohnya: Fatur seorang mahasiswa, dan besok dia akan menghadapi ujian. Tetapi Fatur sama sekali tidak belajar untuk ujian tersebut, sehingga keesokan harinya dia tidak dapat mengerjakan soal-soal ujian. Jadi Fatur harus bertanggung jawab terhadap dirinya akibat dari tindakannya tersebut.
2.    Tanggung jawab terhadap keluarga
Contohnya: Ketika orang tua kita sudah lanjut usia dan tidak mampu lagi untuk mengurus diri mereka sendiri, maka kita bertanggung jawab untuk mengurus dan memelihara kelangsungan hidup orang tua kita, sebagaimana mereka mungurus kita saat kita kecil hingga dewasa.
3.    Tanggung jawab terhadap masyarakat
Contohnya: Kita, seorang mahasiswa sebagai Agent of Change yang juga sebagai salah satu bagian dari masyarakat, bertanggung jawab atas masyarakat lainnya, dengan mengembangkan ilmu kita ke masyarakat dan lingkungannya yang kemudian akan berpengaruh pada perubahan budaya, keadaan, atau sistem.

4.    Tanggung jawab terhadap Bangsa atau Negara
Contohnya: Kita sebagai mahasiswa dituntut supaya bisa mengikuti perkembangan zaman, mempunyai sikap kritis terhadap lingkungan, mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi, kita harus bisa mengembangkan potensi diri kita, mengembangkan jiwa sosial, dan juga kemampuan softskill dan hardskill. Dan yang paling utama yaitu mahasiswa harus bisa membawa negara ini kedalam perubahan yang lebih baik dengan potensi-potensi yang kita miliki sebagai seorang mahasiswa. Seperti yang dikatakan oleh John F. Kennedy, “Let us not seek the Republican answer or the Democratic answer, but the right answer. Let us not seek to fix the blame for the past. Let us accept our own responsibility for the future.”

5.    Tanggung jawab terhadap Tuhan
Contohnya: Kita wajib melaksanakan kewajiban untuk mejalankan agama yang dipercayai kita dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, karena itu merupakan tanggung jawab diri kita terhadap Tuhan.