VIRTUALISASI
Virtualisasi adalah
membuat sebuah simulasi dari perangkat keras, sistem operasi, jaringan maupun
yang lainnya. Di bidang teknologi informasi, virtualisasi digunakan sebagai
sarana untuk improvisasi skalabilitas dari perangkat keras yang ada.Dengan
virtualisasi, beberapa sistem operasi dapat berjalan secara bersamaan pada satu
buah komputer. Hal ini tentunya dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan
oleh sebuah perusahaan.
Perangkat lunak yang
digunakan untuk menciptakan virtual machine pada host machine biasa disebut
sebagai hypervisor atau Virtual Machine Monitor (VMM). Menurut Robert P.
Goldberg dalam tesisnya yang berjudul Architectural Principles For Virtual
Computer Systems pada hal 23 menyebutkan bahwa tipe-tipe dari VMM ada 2 yaitu:
·
Type 1 berjalan pada fisik komputer yang
ada secara langsung. Pada jenis ini hypervisor/VMM benar-benar mengontrol
perangkat keras dari komputer host-nya. Termasuk mengontrol sistem
operasi-sistem operasi guest-nya. Contoh implementasi yang ada adalah KVM dan
OpenVZ. Adapun contoh yang lain seperti VMWare ESXi, Microsoft Hyper-V.
·
Type 2 berjalan pada sistem operasi
diatasnya. Pada tipe ini sistem operasi guest berada diatas sistem operasi
host. Contoh tipe ini adalah VirtualBox.
Distributed
Computation dalam Cloud Computing
Kegiatan ini merupakan
kumpulan beberapa computer yang terhubung untuk melakukan pendistribusian,
seperti mengirim dan menerima data serta melakukan interaksi lain antar
computer yang dimana membutuhkan sebuah jaringan agar computer satu dan lainnya
bisa saling berhubung dan melakukan interaksi. Hal ini semua dilakukan dengan
cloud computing yang seperti kita ketahui memberikan layanan dimana
informasinya disimpan di server secara permanen dan disimpan di computer client
secara temporary.
Komputasi Terdistribusi
merupakan salah satu tujuan dari Cloud Computing, karena menawarkan pengaksesan
sumber daya secara parallel, para pengguna juga bisa memanfaatkannya secara
bersamaan (tidak harus menunggu dalam antrian untuk mendapatkan pelayanan),
terdiri dari banyak sistem sehingga jika salah satu sistem crash, sistem lain
tidak akan terpengaruh, dapat menghemat biaya operasional karena tidak
membutuhkan sumber daya (resourches).
Distribusi komputasi ini
memiliki definisi mempelajari penggunaan terkoordinasi dari computer secara
fisik terpisah atau terdistribusi. Pada distributed computing ini, program
dipisah menjadi beberapa bagian yang dijalankan secara bersamaan pada banyak
computer yang terhubung melalui jaringan internet.
Map
Reduce dan NoSQL (Not Only SQL)
Map Reduce adalah model
pemrograman rilisan Google yang ditujukan untuk memproses data berukuran
raksasa secara terdistribusi dan parallel dalam cluster yang terdiri atas
ribuan komputer. Dalam memproses data, MapReduce dibagi menjadi 2 proses utama,
yaitu Map dan Reduce. Proses Map bertugas utnuk mengumpulkan informasi dari
potongan-potongan data yang terditribusi dalam tiap komputer dalam cluster
(kelompok komputer yang saling terhubung). Hasilnya deserahkan kepada proses
Reduce untuk diproses lebih lanjut. Hasil proses Reduce merupakan hasil akhir
yang dikirim ke pengguna.
NoSQL adalah tipe
database yang sangat jauh berbeda dengan konsep RDBMS ataupun ODBMS. Perbedaan
utamanya sendiri yaitu karena tidak mengenal istilah relation dan tidak
menggunakan konsep schema. Dalam NoSQL, setiap tabel berdiri sendiri tanpa
tergantung dengan tabel lainnya. NoSQL Database adalah sebuah database yang
bertipe NoSQL, yaitu database ini tidak mengenal istilah relational dan tidak menggunakan
konsep schema. Contoh dari NoSQL Database salah satunya adalah MongoDB.
NoSQL
Nosql adalah sebuah
memcache dari bagian database sederhana yang berisi key dan value. Database ini
bersifat struktur storage dimana sistem databasenya yang berbeda dengan sistem
database relasional. Nosql tidak membutuhkan skema table dan menghindari
operasi join dan berkembang secara horizontal. Selain itu NoSQL merupakan suatu
bahasan yang jauh dari arti kata yang dibaca. Tidak berarti tanpa sql query.
Melainkan bagaimana suatu sql query digunakan seminimal mungkin dalam suatu
program database. Dengan memanfaatkan teknologi NoSQL ini, diharapkan mampu
mengurangi beban server. Selain itu, hal ini juga memudahkan programmer dalam
membuat suatu program dan proses pengembangannya. Penjelasan lebih mengenai
NoSQL database akan dijelaskan pada sub bab dibawah ini.
Database NoSQL, juga
disebut Not Only SQL, adalah sebuah pendekatan untuk pengelolaan datadan desain
database yang berguna untuk set yang sangat besar data terdistribusi. NoSQL,
yang mencakup berbagai teknologi dan arsitektur, berusaha untuk memecahkan
masalah skala bilitas dan kinerja data yang besar yang database relasional
tidak dirancang untuk menangani.NoSQL ini sangat berguna ketika perusahaan
perlu untuk mengakses dan menganalisis sejumlah besar data terstruktur atau
data yang disimpan dari jarak jauh pada beberapa virtual server di awan.
Berlawanan dengan
kesalahpahaman yang disebabkan oleh namanya, NoSQL tidak melarangbahasa query
terstruktur (SQL) Meskipun benar bahwa beberapa sistem NoSQL sepenuhnya
non-relasional, yang lain hanya menghindari fungsi relasional dipilih seperti
skema tabel tetap dan bergabung dengan operasi. Sebagai contoh, daripada
menggunakan tabel, database NoSQL mungkin mengatur data menjadi objek, kunci /
nilai berpasangan atau tupel
KEUNTUNGAN
PENGGUNAAN VIRTUALISASI
1. Pengurangan
Biaya Investasi Hardware. Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena
virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada
penambahan perangkat komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada
penambahan kapasitas harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung
stabilitas kerja komputer induk, yang jika dihitung secara finansial, masih
jauh lebih hemat dibandingkan investasi hardware baru.
2. Kemudahan
Backup & Recovery. Server-server yang dijalankan didalam sebuah mesin
virtual dapat disimpan dalam 1 buah image yang berisi seluruh konfigurasi
sistem. Jika satu saat server tersebut crash, kita tidak perlu melakukan
instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan image yang sudah
disimpan, merestore data hasil backup terakhir dan server berjalan seperti
sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya.
3. Kemudahan
Deployment. Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat
dijalankan pada mesin lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi
beban kerja para staff IT dan mempercepat proses implementasi suatu system
4. Mengurangi
Panas. Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi panasnya ruang
server/data center. Ini akan berimbas pada pengurangan biaya pendinginan/AC dan
pada akhirnya mengurangi biaya penggunaan listrik
5. Mengurangi
Biaya Space. Semakin sedikit jumlah server berarti semakin sedikit pula ruang
untuk menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan pada suatu co-location
server/data center, ini akan berimbas pada pengurangan biaya sewa
6. Kemudahan
Maintenance & Pengelolaan. Jumlah server yang lebih sedikit otomatis akan
mengurangi waktu dan biaya untuk mengelola. Jumlah server yang lebih sedikit
juga berarti lebih sedikit jumlah server yang harus ditangani
7. Standarisasi
Hardware. Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga
proses pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi hardware tertentu tidak
menjadi masalah. Sistem tidak perlu melakukan deteksi ulang hardware sebagaimana
instalasi pada sistem/komputer fisik
8. Kemudahan
Replacement. Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server lebih mudah
dilakukan. Jika server induk sudah overload dan spesifikasinya tidak mencukupi
lagi, kita bisa dengan mudah melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan
virtual machine ke server lain yang lebih powerful
KERUGIAN
PENGGUNAAN VIRTUALISASI
1. Satu
Pusat Masalah. Virtualisasi bisa dianalogikan dengan menempatkan semua telur
didalam 1 keranjang. Ini artinya jika server induk bermasalah, semua sistem
virtual machine didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi
dengan menyediakan fasilitas backup secara otomatis dan periodik atau dengan
menerapkan prinsip fail over/clustering
2. Spesifikasi
Hardware. Virtualisasi membutuhkan spesifikasi server yang lebih tinggi untuk
menjalankan server induk dan mesin virtual didalamnya
3. Satu
Pusat Serangan. Penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikannya
sebagai target serangan. Jika hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem induk,
ada kemungkinan ia mampu menyusup kedalam server- server virtual dengan cara
menggunakan informasi yang ada pada server induk
Cloud
Computing
Arsitektur cloud computing
Secara umum, definisi
cloud computing (komputasi awan) merupakan gabungan pemanfaatan teknologi
komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet
(awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau aplikasi melalui
komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang
terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing.
Teknologi komputer
berbasis sistem Cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet
sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi
ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa instalasi dan
mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui komputer
dengan akses internet.
Manfaat
Cloud Computing Serta Penerapan Dalam Kehidupan Sehari – hari
· Semua Data Tersimpan di Server Secara
Terpusat. Salah satu keunggulan teknologi cloud adalah memungkinkan pengguna
untuk menyimpan data secara terpusat di satu server berdasarkan layanan yang
disediakan oleh penyedia layanan Cloud Computing itu sendiri. Selain itu,
pengguna juga tak perlu repot repot lagi menyediakan infrastruktur seperti data
center, media penyimpanan/storage dll karena semua telah tersedia secara
virtual.
·
Keamanan Data. Keamanan data pengguna
dapat disimpan dengan aman lewat server yang disediakan oleh penyedia layanan
Cloud Computing seperti jaminan platform teknologi, jaminan ISO, data pribadi,
dll.
·
Fleksibilitas dan Skalabilitas yang
Tinggi. Teknologi Cloud menawarkan fleksibilitas dengan kemudahan data akses,
kapan dan dimanapun kita berada dengan catatan bahwa pengguna (user) terkoneksi
dengan internet. Selain itu, pengguna dapat dengan mudah meningkatkan atau
mengurangi kapasitas penyimpanan data tanpa perlu membeli peralatan tambahan
seperti hardisk. Bahkan salah satu praktisi IT kenamaan dunia, mendiang Steve
Jobs mengatakan bahwa membeli memori fisik untuk menyimpan data seperti hardisk
merupakan hal yang percuma jika kita dapat menyimpan nya secara virtual/melalui
internet.
·
Investasi Jangka Panjang. Penghematan
biaya akan pembelian inventaris seperti infrastruktur, hardisk, dll akan
berkurang dikarenakan pengguna akan dikenakan biaya kompensasi rutin per bulan
sesuai dengan paket layanan yang telah disepakati dengan penyedia layanan Cloud
Computing. Biaya royalti atas lisensi software juga bisa dikurangi karena semua
telah dijalankan lewat komputasi berbasis Cloud.
Penerapan Cloud Computing
telah dilakukan oleh beberapa perusahaan IT ternama dunia seperti Google lewat
aplikasi Google Drive, IBM lewat Blue Cord Initiative, Microsoft melalui sistem
operasi nya yang berbasis Cloud Computing, Windows Azure dsb. Di kancah
nasional sendiri penerapan teknologi Cloud juga dapat dilihat melalui
penggunaan Point of Sale/program kasir.
Salah satu perusahaan
yang mengembangkan produknya berbasis dengan sistem Cloud adalah DealPOS.
Metode kerja Point of Sale (POS) ini adalah dengan mendistribusikan data
penjualan toko retail yang telah diinput oleh kasir ke pemilik toko retail
melalui internet dimanapun pemilik toko berada. Selain itu, perusahaan telekomunikasi
ternama nasional, Telkom juga turut mengembangkan sistem komputasi berbasis
Cloud ini melalui Telkom Cloud dengan program Telkom VPS dan Telkom
Collaboration yang diarahkan untuk pelanggan UKM (Usaha Kecil-Menengah).
Cara
Kerja Sistem Cloud Computing
Sistem Cloud bekerja
menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem ini
memungkinkan pengguna untuk login ke internet yang tersambung ke program untuk
menjalankan aplikasi yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi. Infrastruktur
seperti media penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari pengguna
disimpan secara virtual melalui jaringan internet kemudian perintah – perintah
tersebut dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah perintah diterima di server
aplikasi kemudian data diproses dan pada proses final pengguna akan disajikan
dengan halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan instruksi yang diterima
sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya.
Komputasi
GRID
Berbeda dengan cloud computing, Komputasi grid menggunakan
komputer yang terpisah oleh geografis, didistibusikan dan terhubung oleh
jaringan untuk menyelasaikan masalah komputasi skala besar. Dalam hal bisa
disebut sebagai parallel computing baik itu secara riil maupun virtual. Ada
beberapa daftar yang dapat dugunakan untuk mengenali sistem komputasi grid,
adalah :
·
Sistem untuk koordinat sumber daya
komputasi tidak dibawah kendali pusat.
·
Sistem menggunakan standard dan protocol
yang terbuka.
·
Sistem mencoba mencapai kualitas pelayanan
yang canggih, yang lebih baik diatas kualitas komponen individu pelayanan
komputasi grid.
Secara umum, keuntungan dasar dari penerapan komputasi
Grid, yaitu:
·
Perkalian dari sumber daya: Resource pool
dari CPU dan storage tersedia ketika idle.
·
Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi
simulasi dan penyelesaian masalah apat berjalan lebih cepat dan mencakup domain
yang lebih luas.
·
Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi
dan pustaka standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi
penelitian yang lebih baik.
Arsitektur GRID Computing
Seperti terlihat pada
gambar tersebut,GRID COMPUTING dibangun dengan jalan menggabungkan
sistem-sistem komputasi grid yang berada di institusi-institusi penelitian
(GRID-2, 3, 4) menjadi satu kesatuan. Konfigurasi perangkat keras dan perangkat
lunak masing-masing sistem di tingkat institusi dapat berbeda, namun dengan
mengoperasikan teknologi grid computing seperti GT4 pada simpul-simpul
penghubung dari masing-masing sistem, keseluruhan sistem membentuk satu
kesatuan infrastruktur komputasi grid. Dengan konfigurasi seperti ini, jika
dibutuhkan,pengguna di suatu institusi dapat memanfaatkan sumber daya komputasi
yang berada di luar institusinya.
Jika suatu institusi
telah mengimplementasikan suatu teknologi grid computing tertentu seperti SUN
Grid Engine (SGE) atau teknologi komputasi berbasis jaringan seperti PVM, MPI,
Condor maka sistem GT4 dapat dikonfigurasikan untuk berkoordinasi dengan
masing-masing teknologi tersebut. Salah satu prasyarat dari pembentukan GRID
COMPUTING adalah tersedianya suatu backbone jaringan berkapasitas besar untuk
menghubungkan simpul-simpul penghubung di masing-masing institusi (harus
memiliki lebar pita mulai 2 Mbps sampai dengan 155 Mbps).
Komponen-komponen penting
:
1. RFT/GridFTP:
Reliable File Transfer/Grid File Transfer Protocol. Komponen ini memungkinkan
pengguna mengakses data yang berukuran besar dari simpul-simpul komputasi yang
tergabung dalam sistem komputasi grid secara efisien dan dapat diandalkan.
2. MDS:
Monitoring & Discovery Service. Komponen ini memungkinkan pengguna sistem
GT4 melakukan monitoring proses komputasi yang tengah berjalan sehingga masalah
yang timbul dapat segera diketahui.
3. GSI:
Grid Security Infrastructure. Komponen ini bertanggung jawab atas keamanan
sistem komputasi grid secara keseluruhan. Sistem keamanan GT4 dibangun atas
komponen-komponen standar keamanan yang telah teruji, yang mencakup proteksi
data, autentikasi, delegasi, dan autorisasi. Konfigurasi dasar GT4
mengasumsikan baik pengguna maupun layanan menggunakan standar keamanan yang
menggunakan standar kunci publik X.509.
Selanjutnya sehubungan
dengan jurnal yang saya review di postingsebelumnya, tentunya dengan sepemikiran saya, mereka
menggunakan database yang terintegrasi, untuk apa? Karena ini percobaan gaya
angkat pada pesawat nirawak, maka jika Cl dirasa kurang, maka mungkin skala dan
bentuk bisa diubah kemudian dibandingkam dengan model terdahulu, apakah lebih
baik ataukah lebih buruk.
Dari segi keamanan
infrastruktur di Laboratorium Aero Gasdinamika dan Getaran (LAGG - BPPT),
menurut saya cukup mumpuni, karena pengujian dilakukan diruang tertutup pada
pesawat diuji pada kecepatan 50 m/dt. Kemudian penguji berdiri pada
ruangan lain untuk melihat hasilnya
Suasana Saat Pengujian Berlangsung
Sumber referensi:
1. Sumber 1
2. Sumber 2
3. Sumber 3