Rabu, 22 April 2015

Jurnal 1

PENGEMBANGAN RANCANG BANGUN GAME EDUKASI LOGISTIK "STOWAGAME" MENGENAI PENATAAN KONTAINER DI bAY KAPAL



HENDRIYONO RACHMAN, DAN AHMAD RUSDIANSYAH
Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya



ABSTRAK
Pengembangan game edukasi yang dibuat fokus pada permasalahan yang terjadi pada manajemen pelabuhan utamanya pada permasalahan loading kontainer di suatu bay kapal. Permasalahan dalam perencanaan loading di bay kapal biasa disebut dengan Master Bay Plan Problem (MBPP). Kompleksitas dari permasalahan MBPP dapat dilihat dari konstrain yang ada, yaitu berat kontainer, tujuan kontainer, ukuran kontainer, tipe kontainer, dan aturan peletakan kontainer. Dalam pembuatan game, studi kasus, aturan permainan dalam pengembangan game ini disesuaikan dengan konteks teori dan juga kondisi nyata yang terjadi pada penataan kontainer di bay kapal. Rancang bangun dari game ini dinamakan StowaGame. StowaGame adalah game edukasi berbasis simulasi terkait dengan penataan kontainer di bay kapal. Perangkat lunak yang dibuat menerjemahkan pengetahuan dari MBBP ditambah unsur hiburan ke dalam aturan game. Untuk menguji keefektifan game edukasi ini, telah dilakukan uji kepada para pemain. Pengetahuan mengenai MBPP dari tester akan diuji sebelum dan sesudah memainkan game. Perhitungan uji paired-t test menghasilkan p-value
< 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa game edukasi yang dibuat mampu memberikan edukasi yang signifikan terkait dengan penataan kontainer di bay kapal.


kata kunci: game edukasi, master bay plan problem, penataan container



PENDAHULUAN
Seiring dengan pesatnya permintaan akan transportasi laut, jasa pengiriman transportasi laut harus berpikir keras untuk meningkatkan efisiensi sehingga dapat meningkatkan daya saing terhadap jasa transportasi lain. Untuk mencapai hal tersebut, perlu adanya pengetahuan dan pemahaman terhadap perkembangan ilmu dan teknologi yang terkait. Akademisi dapat berperan aktif untuk memberikan kontribusi berupa transfer ilmu terhadap jasa transportasi laut. Salah satu metode transfer ilmu yang dapat dilakukan adalah menggunakan game edukasi.
Game edukasi berbasis simulasi didesain untuk mensimulasikan permasalahan yang ada sehingga diperoleh esensi atau ilmu yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Game simulasi dengan tujuan edukasi ini dapat digunakan sebagai salah satu media edukasi yang memiliki pola pembelajaran learning by doing. Berdasarkan pola yang dimiliki oleh game tersebut, pemain dituntut untuk belaja r  sehingga dapat menyelesa ikan permasalahan yang ada. Status game, instruksi, dan tools yang disediakan oleh game akan membimbing pemain secara aktif untuk menggali informasi sehingga dapat memperkaya pengetahuan dan strategi saat bermain.

G a m e   e d u k a s i  s a n g a t   m e n a r i k  u nt u k dikembangkan. Ada beberapa kelebihan dari game edukasi dibandingkan dengan metode edukasi konvensional. Salah satu kelebihan utama game edukasi adalah pada visualisasi dari permasalahan nyata. Massachussets Insitute of Technology (MIT) berhasil membuktikan bahwa game sangat berguna untuk meningkatkan logika dan pemahaman pemain terhadap suatu masalah melalui proyek game yang dinamai Scratch (http://scratch.mit.edu). Berdasarkan hasil penelitian-penelitian sebelumnya, tela h dibuktikan game edukasi dapat menunjang proses pendidikan (Marsh, et al., 2005; Clark, 2006).
Game edukasi unggul dalam beberapa aspek jika dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. Salah satu keunggulan yang signifikan adalah adanya animasi yang dapat meningkatkan daya ingat sehingga siswa dapat menyimpan materi pelajaran dalam waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode pengajaran konvensional (Clark,
2006). Unsur lain yang dimasukkan dalam game yang dibuat adalah hiburan. Dengan adanya hiburan, diharapkan proses belajar dapat lebih menyenangkan sehingga siswa dapat belajar dengan lebih efektif. Learning is most effective when it is fun (Loomans and Kohlberg, 1993).
Pada penelitian ini, pengembangan game edukasi akan fokus pada permasalahan loading kontainer di suatu bay kapal. Permasalahan yang dihadapi dalam perencanaan loading di kapal biasa disebut dengan Master Bay Plan Problem (MBPP) atau Stowage Planning Problem (SPP). Kompleksitas dari permasalahan MBPP dapat dilihat dari konstrain yang ada, yaitu berat kontainer, tujuan kontainer, ukuran kontainer, tipe kontainer, dan aturan peletakan kontainer.
Pada praktek di lapangan, penempatan kontainer pada suatu bay kapal ditentukan oleh pangkalan kapal yang berkolaborasi dengan pekerja yang bertanggung jawab atas peletakan kontainer pada kapal yang dimaksud. Dengan berpedoman pada rancang bangun bay kapal, pekerja tersebut dapat menentukan peletakan kontainer yang sesuai dengan tipenya yang beragam. Perencanaan ini bertujuan untuk mengedukasi pemain sehingga dapat meminimasi terjadinya shifting pada kontainer yang tidak dibongkar di pelabuhan berikutnya. Agar keputusan yang diambil tepat, pengalaman dan pengetahuan yang tinggi adalah hal yang mutlak harus dimiliki oleh pekerja. Metode optimasi untuk meminimasi jumlah shifting kontainer telah dibahas oleh beberapa peneliti sebelumnya, misalnya Ambrosino et al., (2004).



Penelitian ini secara spesifik akan menfokuskan pada penterjemahan pengetahuan-pengetahuan mengenai MBPP atau SPP ke dalam suatu game edukasi yang dapat menjadi media latihan dan pembelajaran mengenai permasalahan penataan konta iner  di  bay kapa l.  Ga me  ini  kemudia n dinamakan StowaGame.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar