PENGEMBANGAN
RANCANG BANGUN GAME EDUKASI LOGISTIK "STOWAGAME" MENGENAI PENATAAN KONTAINER
DI bAY KAPAL
HENDRIYONO
RACHMAN, DAN AHMAD RUSDIANSYAH
Jurusan
Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
E-mail:
arusdian@ie.its.ac.id
ABSTRAK
Pengembangan
game edukasi yang dibuat fokus pada permasalahan yang terjadi pada manajemen pelabuhan
utamanya pada permasalahan loading kontainer di suatu bay kapal. Permasalahan dalam
perencanaan loading di bay kapal biasa disebut dengan Master Bay Plan Problem (MBPP).
Kompleksitas dari permasalahan MBPP dapat dilihat dari konstrain yang ada, yaitu
berat kontainer, tujuan kontainer, ukuran kontainer, tipe kontainer, dan aturan
peletakan kontainer. Dalam pembuatan game, studi kasus, aturan permainan dalam pengembangan
game ini disesuaikan dengan konteks teori dan juga kondisi nyata yang terjadi pada
penataan kontainer di bay kapal. Rancang bangun dari game ini dinamakan StowaGame.
StowaGame adalah game edukasi berbasis simulasi terkait dengan penataan kontainer
di bay kapal. Perangkat lunak yang dibuat menerjemahkan pengetahuan dari MBBP ditambah
unsur hiburan ke dalam aturan game. Untuk menguji keefektifan game edukasi ini,
telah dilakukan uji kepada para pemain. Pengetahuan mengenai MBPP dari tester akan
diuji sebelum dan sesudah memainkan game. Perhitungan uji paired-t test menghasilkan
p-value
<
0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa game edukasi yang dibuat mampu memberikan
edukasi yang signifikan terkait dengan penataan kontainer di bay kapal.
kata
kunci: game edukasi, master bay plan problem, penataan container
PENDAHULUAN
Seiring
dengan pesatnya permintaan akan transportasi laut, jasa pengiriman transportasi
laut harus berpikir keras untuk meningkatkan efisiensi sehingga dapat meningkatkan
daya saing terhadap jasa transportasi lain. Untuk mencapai hal tersebut, perlu adanya
pengetahuan dan pemahaman terhadap perkembangan ilmu dan teknologi yang terkait.
Akademisi dapat berperan aktif untuk memberikan kontribusi berupa transfer ilmu
terhadap jasa transportasi laut. Salah satu metode transfer ilmu yang dapat dilakukan
adalah menggunakan game edukasi.
Game
edukasi berbasis simulasi didesain untuk mensimulasikan permasalahan yang ada sehingga
diperoleh esensi atau ilmu yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut. Game simulasi dengan tujuan edukasi ini dapat digunakan sebagai salah
satu media edukasi yang memiliki pola pembelajaran learning by doing. Berdasarkan
pola yang dimiliki oleh game tersebut, pemain dituntut untuk belaja r sehingga dapat menyelesa ikan permasalahan yang
ada. Status game, instruksi, dan tools yang disediakan oleh game akan membimbing
pemain secara aktif untuk menggali informasi sehingga dapat memperkaya pengetahuan
dan strategi saat bermain.
G
a m e e d u k a s i s a n g a t
m e n a r i k u nt u k dikembangkan. Ada beberapa kelebihan dari
game edukasi dibandingkan dengan metode edukasi konvensional. Salah satu kelebihan
utama game edukasi adalah pada visualisasi dari permasalahan nyata. Massachussets
Insitute of Technology (MIT) berhasil membuktikan bahwa game sangat berguna untuk
meningkatkan logika dan pemahaman pemain terhadap suatu masalah melalui proyek game
yang dinamai Scratch (http://scratch.mit.edu). Berdasarkan hasil penelitian-penelitian
sebelumnya, tela h dibuktikan game edukasi dapat menunjang proses pendidikan (Marsh,
et al., 2005; Clark, 2006).
Game
edukasi unggul dalam beberapa aspek jika dibandingkan dengan metode pembelajaran
konvensional. Salah satu keunggulan yang signifikan adalah adanya animasi yang dapat
meningkatkan daya ingat sehingga siswa dapat menyimpan materi pelajaran dalam waktu
yang lebih lama dibandingkan dengan metode pengajaran konvensional (Clark,
2006).
Unsur lain yang dimasukkan dalam game yang dibuat adalah hiburan. Dengan adanya
hiburan, diharapkan proses belajar dapat lebih menyenangkan sehingga siswa dapat
belajar dengan lebih efektif. Learning is most effective when it is fun (Loomans
and Kohlberg, 1993).
Pada
penelitian ini, pengembangan game edukasi akan fokus pada permasalahan loading kontainer
di suatu bay kapal. Permasalahan yang dihadapi dalam perencanaan loading di kapal
biasa disebut dengan Master Bay Plan Problem (MBPP) atau Stowage Planning Problem
(SPP). Kompleksitas dari permasalahan MBPP dapat dilihat dari konstrain yang ada,
yaitu berat kontainer, tujuan kontainer, ukuran kontainer, tipe kontainer, dan aturan
peletakan kontainer.
Pada
praktek di lapangan, penempatan kontainer pada suatu bay kapal ditentukan oleh pangkalan
kapal yang berkolaborasi dengan pekerja yang bertanggung jawab atas peletakan kontainer
pada kapal yang dimaksud. Dengan berpedoman pada rancang bangun bay kapal, pekerja
tersebut dapat menentukan peletakan kontainer yang sesuai dengan tipenya yang beragam.
Perencanaan ini bertujuan untuk mengedukasi pemain sehingga dapat meminimasi terjadinya
shifting pada kontainer yang tidak dibongkar di pelabuhan berikutnya. Agar keputusan
yang diambil tepat, pengalaman dan pengetahuan yang tinggi adalah hal yang mutlak
harus dimiliki oleh pekerja. Metode optimasi untuk meminimasi jumlah shifting kontainer
telah dibahas oleh beberapa peneliti sebelumnya, misalnya Ambrosino et al., (2004).
Penelitian
ini secara spesifik akan menfokuskan pada penterjemahan pengetahuan-pengetahuan
mengenai MBPP atau SPP ke dalam suatu game edukasi yang dapat menjadi media latihan
dan pembelajaran mengenai permasalahan penataan konta iner di bay kapa
l. Ga me ini kemudia
n dinamakan StowaGame.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar